Ku Habiskan Waktu Bersamamu

by 1:54 am 0 comments
Surabaya begitu terik kala itu. Tertanggal 26 Nopember 2013. Namun untungnya, pagi hari yang masih sejuk tersebut membuat kita bergegas untuk berangkat menuju ke Pantai Camplong, Kabupaten Sumenep, Madura. Karena ada amanah besar dari dikti kepada kampus kami yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana serangkaian lomba Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN).
Aku sebagai perwakilan panitia. Dan kamu sebagai tim penghibur alias suporter untuk tim dari jurusanmu. Sebuah waktu di mana ternyata aku mengetahuimu, mengetahui di mana jurusan kita ternyata bersebalahan. Kesan pertama yang menyebalkan untuk sebuah pertemuan pertama denganmu. Cowok berwajah songong yang aku lihat malam itu.
“Benci aku mbek kon. Dadi arek kok njengkelno.” Maaf ya pake bahasa jawa. Maklum udah jadi Wong Suraboyo bro. Hehe. Ini nih artinya, buat kalian yang nggak tahu, “Benci aku sama kamu. Jadi anak kok menjengkelkan.”
Adu mulut nggak jelas yang terlontar di antara kita hingga larut malam membuatku lupa bahwa besok haruslah kembali ke lapangan menjadi asisten juri KKCTBN. Sampai akhirnya, teringat waktu telah malam ketika seniorku dan dia meminjam charger kodok milikku yang berada di kamar penginapan. Akhirnya aku pun bergegas untuk merehatkan diri hingga hari esok.
❤❤❤❤❤
Ternyata Tuhan berkehendak lain. Akhir Desember, kita dipertemukan lagi di sebuah kepanitiaan yang diadakan oleh BEM Fakultas kami, Pelayaran Iptek namanya. Aku yang anggota BEM dengan kamu yang memang independent dipilih untuk membantu proker kami bertugas di bagian keuangan. Aku sebagai bendahara dua dan kamu sebagai koordinator sie dana membuat hubungan kita semakin dekat. Membuatku lupa bahwa satu bulan yang lalu ku mempunyai pikiran yang jelek kepadamu.
Seorang lelaki yang ternyata asyik diajak ngobrol sampai bahkan dijadikan teman curhat pun. Cowok yang sangat humoris dan mampu mengayomi teman-temannya terutama teman perempuannya. Gimana nggak diayomi dan dilindungi coba?? Lha wong, ceweknya satu banding sepuluh dari jumlah cowonya.
*Back to story* Berhari-hari ku bersama. Entah apa yang membuatmu lebih memilih aku yang bendahara kedua dibandingkan bendahara pertama sebagai teman jalan-jalan untuk mengurus segala keperluan financial acara tersebut. Mungkin aku lebih luwes kali ya orangnya. Hehe. PD kelas dewa ini.
*Back to story again* sifat aslimu yang begitu membuatku merasa nyaman di dekatmu. Entah apa juga yang aku rasakan dalam hati. Cuman kata ‘nyaman’ yang aku temukan saat ini berkeliaran di otakku. Hingga akhirnya suatu malam, kita berada di Zangrandi Ice Cream untuk membahas kondisi keuangan awalnya. Tetapi berujung ke perkenalan masing-masing dari kita. Memperdalam chemistry yang mungkin pantas terlontarkan pada kejadian itu.
“Sebenarnya aku ada something bang ke kamu. Cuman aku nggak pengen terlalu dalam atau bahkan mungkin memperdalamnya.” Kataku ketika perjalanan pulang.
“Something apa nih? Ciyee...”
Gubrak. Entah apa yang ada di benakmu. Mungkin pikiran yang selalu muncul akhir-akhir bahwa aku yang menembakmu. Tetapi aku sama sekali tak membenarkan itu. Aku tetap bersikukuh dengan pendapatku. Only express my feelings. Jadi nggak sama menurutku antara nembak sama ngungkapin perasaan. Kalau nembak kan butuh jawaban dengan harapan ada kata “Ya” yang terlontar dari mulut lawan jenisnya. Sedangkan aku? Aku tak butuh jawaban untuk itu, karena memang aku nggak pengen menjalin hubungan di kala itu. Dan mengungkapkannya, aku rasa sudah cukup membuatku lega.
“Ya, pookoknya something. Cuman aku masih ragu, ini beneran atau kaga. Lagipula kalo beneran pun. aku nggak pengen ada ikatan apa-apa kok. Berteman atau bahkan jadi adikmu saja sudah cukup bagiku.”
“Lohh kenapa?” Tanyamu keheranan yang mungkin juga sebenarnya sudah ada something juga ke aku. *PD lagi nih yee...*
“Pengen fokus kuliah akunya bang. Biar cepet lulus dan nunggu lamaran darimu. Eh..”
“Hahaha...” tawa lepas terlontarkan dari mulut kita berdua kala itu.
Lagi-lagi cekcok sering terjadi di antara. Tapi ku tak peduli. Dan kau pun kelihatan tak peduli. Karena memang kita sama-sama merasakan kenyamanan satu sama lain. Sampai saat di mana tanggal 23 Januari 2014 berjalan, tanggal di mana kita mengabadikan moment sebagai hari jadi kita. Hari di mana kamu yang mau berangkat ke Jogja dan aku pulang kampung ke Mojokerto. Melalui pesan singkat ku mengatakan, “Nanti bakal tak kenalin ke ortuku deh kamunya.” Dan terbalas darimu, “Ngapain? Mau aku buat ngelamar kamu? Haha.”
❤❤❤❤❤
Sekarang, setahun lebih sudah ku menjalin hubungan denganmu. Canda tawa, suka duka, susah senang ku habiskan bersamamu. Banyak sekali cerita kita di setahun ini. Mulai dari berdagang bareng, kerja freelance bareng sebagai penulis copywriting karena kebutuhan yang mendesak. Sampai menghabiskan uang satu setengah juta dalam waktu seminggu pun kita pernah lakukan bareng-bareng.
Makasih buat kamu yang selalu ada di saat ku membutuhkanmu. Menjadi makhluk yang sangat lembut untuk selalu bersedia sebagai penghibur lara ketika ku jatuh dan kecewa dengan keadaan sekitar. Makasih sudah menjadi makhluk yang keras ketika membimbingku sehingga bisa menjadi lebih mandiri dari sebelumnya. Makasih Tera Asysyifaa. Hanya tulisan ini yang kupersembahkan kepadamu sebagai hadiah ulang tahunmu 23 April nanti.

Wulan Wijayani

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments: